Di sepanjang koridor ekonomi sibuk Jalan Raya Solo-Semarang, terdapat sebuah desa di Kecamatan Teras yang identitasnya ditempa oleh api dan dibentuk oleh keterampilan tangan-tangan terampil. Desa Gumukrejo, namanya yang berarti "bukit yang makmur," memancarkan kemakmuran bukan hanya dari hijaunya lahan pertanian, tetapi juga dari kilau logam cair di bengkel-bengkel pengecoran. Desa ini merupakan salah satu pusat industri pengecoran logam (cor logam) tradisional yang vital di Kabupaten Boyolali. Profil Desa Gumukrejo ialah sebuah potret tentang sinergi antara tradisi industri warisan leluhur dan ketahanan agraris, yang didukung oleh lokasinya yang prima di salah satu urat nadi utama perekonomian Jawa Tengah.

Geografi, Aksesibilitas dan Demografi

Desa Gumukrejo secara administratif terletak di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Keunggulan utamanya ialah lokasi geografis yang sangat strategis, karena wilayahnya dilintasi langsung oleh Jalan Nasional yang menghubungkan kota Solo dan Semarang. Posisi ini memberikan aksesibilitas yang luar biasa bagi distribusi produk industri dan hasil pertanian, serta membuka desa terhadap berbagai peluang ekonomi eksternal. Topografi wilayahnya yang cenderung datar sangat mendukung pengembangan kawasan industri skala kecil dan menengah serta lahan pertanian.Luas wilayah Desa Gumukrejo tercatat sekitar 2,21 kilometer persegi. Wilayahnya berbatasan dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Teras. Di sebelah timur, bersebelahan dengan Desa Sudimoro. Sementara di sisi selatan, berbatasan dengan Desa Gumulan, dan di sebelah barat, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Mojosongo.Berdasarkan data kependudukan resmi, Desa Gumukrejo dihuni oleh 3.559 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduknya tergolong tinggi, yakni mencapai 1.610 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini merefleksikan karakter desa yang produktif, di mana lahan dimanfaatkan secara intensif untuk permukiman, bengkel kerja (workshop), dan area pertanian.

Cor Logam: Api Semangat Industri Warisan Leluhur

Daya tarik dan kekuatan ekonomi utama Desa Gumukrejo terletak pada industri pengecoran logamnya. Sejak puluhan tahun lalu, desa ini telah menjadi rumah bagi para perajin dan pengusaha cor logam yang mewarisi keahliannya secara turun-temurun. Di banyak dusun, pemandangan bengkel kerja dengan tungku-tungku pemanas menjadi hal yang lumrah. Aktivitas industri ini menjadi tulang punggung bagi perekonomian sebagian besar warganya.Para perajin di Gumukrejo mampu mengolah berbagai jenis logam, terutama aluminium dan kuningan (campuran tembaga dan seng), yang dilebur untuk kemudian dicetak menjadi beragam produk. Hasil produksinya sangat bervariasi, mulai dari komponen mesin untuk industri besar, suku cadang otomotif, peralatan pertanian (seperti cangkul dan garu), peralatan rumah tangga (misalnya wajan dan dandang), hingga produk-produk artistik seperti hiasan dan plakat."Keterampilan mengecor ini sudah mendarah daging. Panas dan asap sudah menjadi kawan sehari-hari. Dari sinilah kami bisa menghidupi keluarga," kata seorang pengusaha cor logam generasi ketiga di Gumukrejo. Industri ini bersifat padat karya dan menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat, melibatkan pemasok bahan baku logam bekas, perajin cetakan, pekerja peleburan, hingga tenaga finishing dan pemasaran. Produk dari Gumukrejo telah dipasok ke berbagai pabrik, bengkel, dan pasar di seluruh Jawa.

Lahan Agraris sebagai Penyeimbang Ekonomi

Meskipun identik dengan industri logam yang "panas", Desa Gumukrejo tidak serta-merta meninggalkan sektor agraris yang "sejuk". Di sela-sela area permukiman dan bengkel kerja, lahan pertanian yang subur, khususnya sawah beririgasi, masih terhampar luas. Sektor ini berperan sebagai penyeimbang, memastikan ketahanan pangan lokal tetap terjaga dan menyediakan diversifikasi sumber pendapatan bagi masyarakat.Para petani, yang tergabung dalam kelompok-kelompok tani, secara tekun mengelola sawah mereka untuk menanam padi. Sistem irigasi yang tertata memungkinkan mereka untuk panen secara rutin sepanjang tahun. Keberadaan lahan pertanian ini juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang vital di tengah geliat industri. Sinergi antara industri dan pertanian ini menciptakan sebuah model ekonomi desa yang unik dan tangguh: saat pesanan logam sedang lesu, sektor pertanian tetap memberikan kepastian.

Pemerintahan Desa dalam Menavigasi Ekonomi Ganda

Pemerintah Desa Gumukrejo memegang peran penting dalam mengelola dan menavigasi kompleksitas ekonomi ganda yang dimiliki desanya. Salah satu tantangan utama ialah penataan ruang dan mitigasi dampak lingkungan dari industri pengecoran logam, seperti pengelolaan limbah padat (sisa cetakan dan logam) dan polusi udara. Bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup, pemerintah desa terus mendorong para pengusaha untuk menerapkan praktik produksi yang lebih bersih dan aman.Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), berbagai program pemberdayaan untuk UMKM cor logam dapat diinisiasi. Misalnya, program pembelian bahan baku secara kolektif untuk mendapatkan harga yang lebih murah, atau membangun showroom bersama di pinggir jalan raya Solo-Semarang untuk memasarkan produk-produk unggulan desa. Di sisi lain, pemerintah desa juga tetap memberikan perhatian pada sektor pertanian melalui pemeliharaan infrastruktur irigasi dan penyuluhan bagi para petani.

Penutup: Visi Gumukrejo sebagai Desa Industri yang Berkelanjutan

Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, merupakan bukti nyata dari semangat wirausaha dan kerja keras masyarakat pedesaan. Desa ini berhasil membangun sebuah identitas industri yang kuat berdasarkan keahlian warisan, sekaligus menjaga fondasi agrarisnya. Perpaduan antara api di tungku peleburan dan air di saluran irigasi sawah menciptakan sebuah harmoni ekonomi yang unik. Ke depan, dengan terus berinovasi dalam teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan dan memperkuat strategi pemasaran, Desa Gumukrejo memiliki visi untuk tidak hanya menjadi "bukit yang makmur", tetapi juga menjadi model desa industri yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.